Jumat, 14 Oktober 2011

Lehman Brother K.O

Penyebab bangkrutnya lehman brothers di tahun 2008

bangkrutnya lehman brother memang sangat mengejutkan bagi dunia perbankan. dengan aset yang sangat besar sebenarnya amat mudah bagi lehman brother untuk mengatasi krisis keuangan global. apalagi dari pengalaman, mereka sudah pernah menghadapi depresi besar-besaran yang terjadi di Amerika pada tahun 1929. namun dibalik itu semua ternyata ada rahasia yang ditutup-tutupi oleh menejemen perusahaan yang berkaitan dengan keuangannya.

Adalah laporan setebal 2.200 halaman yang dipublikasikan Jenner & Block, konsultan hukum yang ditunjuk United States Trustee guna menelisik kebangkrutan Lehman, yang membuka tabir itu. Terdiri atas sembilan bab, porsi terbesar laporan itu berpusat pada manuver akuntansi yang dilakoni Lehman. Sejak dilansir dua pekan lalu, dokumen itu langsung mengundang pergunjingan.

Hasil investigasi lebih dari satu tahun itu menjabarkan dengan detail bagaimana akrobatik akuntansi dilakukan Lehman Brothers untuk menyamarkan buruknya investasi yang membawa perusahaan itu ke jurang kehancuran pada September 2008. Laporan itu juga untuk pertama kalinya menyingkap setumpuk bukti yang menunjukkan Ernst & Young tidak teliti mengaudit pembukuan Lehman.

Setelah ditelisik, bank investasi yang didirikan oleh tiga bersaudara Lehman di Montgomery, Alabama, pada 1850 itu ketahuan melakukan rekayasa keuangan untuk menutup-nutupi ketergantungannya pada pinjaman. Caranya dengan menukar aset US$ 50 miliar dalam bentuk tunai sesaat sebelum laporan keuangan dipublikasikan, sehingga untuk sementara waktu beban utang di neraca keuangannya berkurang. Aksi ini terekam dalam transaksi yang dinamai Repo (kependekan dari repurchase agreement) 105. Lewat Repo 105, yang digunakan pertama kali pada 2001, dilakukan transaksi diam-diam memindahkan miliaran dolar dari pembukuan saat bank itu di bawah pengawasan ketat. (http://majalah.tempointeraktif.com)

Sesungguhnya repo merupakan praktek lumrah di Wall Street. Praktek ini diterapkan guna mendapatkan pinjaman jangka pendek. Caranya, perusahaan meminjamkan asetnya kepada perusahaan lain dengan imbalan tunai untuk jangka waktu singkat, bahkan kadang hanya satu malam.

Namun dengan agresif Lehman memakai Repo 105. Sistem ini tampaknya memiliki transaksi terstruktur sedemikian rupa sehingga Lehman menjual sekuritas pada akhir kuartal dan berencana membeli kembali aset-aset itu beberapa hari kemudian. Efek dari manuver ini, untuk sementara waktu, bisa menurunkan tingkat utang mencapai level tertentu, membuat perusahaan tampak lebih sehat daripada yang sebenarnya.

Semestinya aset berupa surat berharga yang sementara waktu dikeluarkan dari neraca perusahaan itu dibeli kembali lewat suatu perjanjian. Namun, berbeda dengan pembelian kembali sekuritas pada umumnya, perjanjian itu digambarkan Lehman sebagai penjualan langsung, sehingga memberikan gambaran yang menyesatkan buat investor atas kondisi keuangan Lehman sesungguhnya. Ironisnya, praktek kamuflase ini dilakukan secara berkala oleh para eksekutif Lehman. Tujuannya agar catatan keuangan perusahaan itu pada akhir 2007 dan 2008 tidak begitu buruk. (http://majalah.tempointeraktif.com)

Pelajaran Apa Yang Bisa Diambil dari Bangkrutnya Lehman Brothers?

tidak ada suatu keadaan yang menyakitkan tanpa ada pelajaran berharga didalamnya. bangkrutnya lehman brother memberikan pelajaran yang berharga bagi banyak perusahaan terutama perusahaan indonesia. saat ini kita menyadari bahwa banyak perusahaan yang sebagian besar adalah BUMN tidak efisien dalam penggunaan sumberdayanya, penlanggaran kedisiplinan dan pencatatan keuangan yang dimanipulasi adalah salah satu contoh "virus"yang akan mematikan perusahaan dimasa mendatang.

adapun pelajaran yang bisa kita ambil pada kasus bangkrutnya lehman brother corp adalah: pertama, bagi seorang pekerja atau karyawan di suatu perusahaan, nama besar bukanlah jaminan keamanan akan sebuah kesejahteraan. pada saat ini dimana perekonomian dunia sangat rapuh dan gonjang ganjing tidak ada satu pekerjanpun yang bisa menjamin kesejahteraan karyawannya. pengalaman lehman brother yang bangkrut mungkin menjadikan pelajaran bagi karyawan untuk tetap melakukan aset alokasi yang tepat untuk mengantisipasi kolapsnya suatu usaha. teringat pada tahun 2000 lehman brothers adalah salah satu perusahaan yang bergaji besar dan banyak diminati oleh lulusan MBA dari perguruan tinggi ternama di AS, namun sekarang kehancurannya selain berdampak pada manajemen, juga berdampak pada karyawan yang telah menggantungkan penghasilannya dari perusahaan tersebut.

kedua, kejujuran dalam pelaporan keuangan adalah "oksigen" yang membuat perusahaan bisa bertahan. sebagaimana kasus diatas, kekeliruan laporan keuangan dua tahun sebelumnya akan berdampak besar dalam kebijakan investasi tahun berikutnya. pemborosan perusahaan biasanya terjadi karena tidak akuratnya sistem keuangannya. hal ini akan rentan terhadap penipuan, korupsi dan nepotisme. dalam bisnis, laporan keuangan yang buruk tentunya akan menjadi warning untuk perusahaan agar lebih mengefisienkan kinerjanya, dengan cara PHK, penjualan aset ataupun perampingan struktur usaha. namun dalam kasus ini, lehman brother tidak bisa mengatisipasinya karena data yang disajikan sangat "baik" sehingga manajemen perusahaan terbius untuk melakukan investasinya tanpa mengetahui kondisi keuangan sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar