Sabtu, 22 Oktober 2011

Karakteristik Orang Pekanbaru

Pekanbaru yang dimaksudkan tentu bukan sebatas ruang hampa tentang konsep tata kelola ruang dan tempat belaka, melainkan melibatkan juga perangkat2nya secara keseluruhan dan perangkat terpenting adalah masyarakat Pekanbaru itu sendiri. Jika sudah demikian tentu yang pertama perlu diberdayakan adalah masyarakat Pekanbaru atau sumber daya manusia Pekanbaru (SDM-P) tersebut.

Memberdayakan manusia kerap berkaitan dengan mengubah paradigma yang kurang baik ke arah yang lebih baik. Langkah-langkah membimbing masyarakat menjadi masyarakat yang swakelola menurut saya hanya efektif terjadi di masyarakat dengan karakter komunisme atau feodalisme. Di mana pimpinan berlaku sebagai kepala sekolah yang mengarahkan masyarakatnya tidak ubahnya seperti murid. Masyarakat diarahkan dengan satu arahan yang seragam dan baku. Begitu pemimpinnya mengarahkan masyarakat untuk membudidayakan tanaman jagung misalnya, masyarakatnya bersiturut menanam jagung. Begitu pemimpinnya melarang mahasiswa untuk kritis terhadap kinerja pemerintahan, maka seluruh rumah tangga juga akan mengharamkan anak-anak mereka untuk menjadi aktifis. Kita bisa melihat hal ini pada negara-negara seperti di China atau pun Brunei Darussalam. Pluralitas pendapat nyaris tidak ada, namun positifnya kesejahteraan ekonomi berada pada tingkat yang tinggi. Dengan demikian anak-anak muda di China lebih memilih berkonsentrasi di bisnis dibandingkan meributkan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Demikian juga di Brunei anak-anak mudanya sudah mapan dan kehidupan rumah tangga tidak digelisahkan oleh persoalan tudung periuk. Mereka lebih tertarik mendalami spesialisasi pekerjaan tanpa dipusingkan oleh persoalan istana.

Menyinggung dari apa yang pernah saya ketengahkan mengenai karakteristik masyarakat sebelumnya, tidak disangsikan lagi bahwa warga Pekanbaru adalah masyarakat yang dinamis. Di mana-mana terjadi perubahan yang berlangsung dengan cepat, bahkan cenderung spontan. Perlahan namun pasti kultur kolot mulai ditinggalkan seiring dengan perilaku masyarakat yang kian rasional. Namun bukanlah bisa dikatakan 100 persen warga Pekanbaru cerminan masyarakat maju. Di sinilah rumitnya saya kira dalam mengidentifikasi Karakteristik orang Pekanbaru secara baku dan utuh - Fadhli Mu'allim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar