Kamis, 20 Oktober 2011

Jenis Modal Kerja

Jenis-jenis Modal Kerja Dalam Membangun Perusahaan.

Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu sendiri. Menurut Riyanto (2001:61), jenis-jenis modal kerja yang digolongkan oleh W. B Taylor dibagi menjadi dua yaitu :

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen dapat dibedakan dalam :

1. Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.

2. Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :

1. Modal kerja musiman

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.

2. Modal kerja siklis

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.

3. Modal kerja darurat

Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan yang darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan karyawan, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak).

Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen modal kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja menurut Riyanto (2000:59) yaitu :

a. Kas

Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial perusahaan. Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko lebih baik dalam melunasi kewajiban finansialnya.

b. Piutang Dagang

Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha dengan tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan memperbesar jumlah konsumen. Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan hasil penjualan, menaikkan laba dan memenangkan persaingan.

Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga. Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan perbaikan.

c. Persediaan

Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan factor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa aa persediaan yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bias memperoleh keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar